Kalau sudah bicara hobi, orang rela merogoh kocek sedalam-dalamnya seperti dilakukan penggemar berat ayam serama, Eddie Sebayang, yang membayar sebanyak Rp100 juta agar ayam jantan super mini idamannya bisa berada di rumahnya, di Tangerang, Banten.
"Saya memang gemar sekali pada ayam serama ini. Mungil, gayanya anggun, karakternya berani dan gagah. Uang sebanyak itu agaknya pantas untuk ayam serama kualitas super ini dari Malaysia," katanya di Jakarta, Kamis petang.
Dengan demikian, ayam serama yang kini sudah beberapa hari berada di Indonesia dari Malaysia itu harganya melebihi harga satu mobil Toyota Avanza atau nyaris menyamai harga rumah tipe 36 kualitas menengah di lokasi satelit Jakarta.
Sebayang, anggota Perhimpunan Penggemar Ayam Serama Indonesia (PPASI), diketahui memang mengoleksi ratusan ayam dari berbagai jenis. Ayam serama yang asal Malaysia menjadi satu kegemaran barunya setelah melihat sendiri keindahan ayam liliput ini.
Ayam serama --konon dari "plesetan" kata Sri Rama untuk melambangkan kegagahannya-- merupakan ras ayam bantam terkecil di dunia dengan berat dan tinggi rerata maksimal saat dewasa cuma sekitar 20 sentimeter dan 350 gram.
Ayam silangan temuan pemulia ayam asal Malaysia pada 1985 itu, belakangan menjadi trend di dunia penggemar unggas karena keindahan, kegagahan, dan keanggunan yang dimiliki. Sekaligus sangat sulit untuk membiakkan ayam terkecil ini karena persentase telurnya menetas hingga dewasa sangat kecil.
Menurut Sekretaris Jenderal PPASI, Rudiasfie Sofial, ayam serama jantan yang dibayari Sebayang itu memang kualitasnya sangat istimewa dari berbagai aspek penilaian penampilan dan karakter yang dimilikinya. "Gaya angkat dadanya bagus sekali, proporsi badan dan penampilannya oke sekali, warnanya juga cerah, yaitu coklat emas," katanya.
Dari segi ukuran tubuh, katanya, memang sangat mini untuk ukuran jantan menjelang dewasa, yaitu 17,5 sentimeter dan berat cuma 200 gram. "Ayam sekecil itu jarang yang anatomi tubuhnya seimbang seperti ayam asal Kelantan, Malaysia ini. Mentalnya juga tinggi; cuma mungkin dia akan kesulitan ditangkarkan," katanya.
Sebagai pengurus penggemar ayam mini di Indonesia, Sofial menilai hingga bertahun-tahun ke depan ayam serama ini masih menjadi pusat perhatian penggemar ayam di dalam negeri karena apresiasi masyarakat cenderung meningkat.
Apalagi peraturan lomba dan kriteria penilaian ayam yang baku sudah mendekati kesempurnaan final sebagaimana yang telah terjadi pada hewan-hewan peliharaan, semisal anjing, pun frekuensi kontes semakin kerap terjadi.
Hingga saat ini PPASI memiliki 50 anggota aktif dengan ratusan lain yang belum mendaftarkan diri ke organisasi klangenan itu. Angggota-anggota itu tersebar dari berbagai strata masyarakat dan penyebaran informasi keberadaan ayam serama itu semakin deras terjadi.
Dengan demikian, ayam serama yang kini sudah beberapa hari berada di Indonesia dari Malaysia itu harganya melebihi harga satu mobil Toyota Avanza atau nyaris menyamai harga rumah tipe 36 kualitas menengah di lokasi satelit Jakarta.
Sebayang, anggota Perhimpunan Penggemar Ayam Serama Indonesia (PPASI), diketahui memang mengoleksi ratusan ayam dari berbagai jenis. Ayam serama yang asal Malaysia menjadi satu kegemaran barunya setelah melihat sendiri keindahan ayam liliput ini.
Ayam serama --konon dari "plesetan" kata Sri Rama untuk melambangkan kegagahannya-- merupakan ras ayam bantam terkecil di dunia dengan berat dan tinggi rerata maksimal saat dewasa cuma sekitar 20 sentimeter dan 350 gram.
Ayam silangan temuan pemulia ayam asal Malaysia pada 1985 itu, belakangan menjadi trend di dunia penggemar unggas karena keindahan, kegagahan, dan keanggunan yang dimiliki. Sekaligus sangat sulit untuk membiakkan ayam terkecil ini karena persentase telurnya menetas hingga dewasa sangat kecil.
Menurut Sekretaris Jenderal PPASI, Rudiasfie Sofial, ayam serama jantan yang dibayari Sebayang itu memang kualitasnya sangat istimewa dari berbagai aspek penilaian penampilan dan karakter yang dimilikinya. "Gaya angkat dadanya bagus sekali, proporsi badan dan penampilannya oke sekali, warnanya juga cerah, yaitu coklat emas," katanya.
Dari segi ukuran tubuh, katanya, memang sangat mini untuk ukuran jantan menjelang dewasa, yaitu 17,5 sentimeter dan berat cuma 200 gram. "Ayam sekecil itu jarang yang anatomi tubuhnya seimbang seperti ayam asal Kelantan, Malaysia ini. Mentalnya juga tinggi; cuma mungkin dia akan kesulitan ditangkarkan," katanya.
Sebagai pengurus penggemar ayam mini di Indonesia, Sofial menilai hingga bertahun-tahun ke depan ayam serama ini masih menjadi pusat perhatian penggemar ayam di dalam negeri karena apresiasi masyarakat cenderung meningkat.
Apalagi peraturan lomba dan kriteria penilaian ayam yang baku sudah mendekati kesempurnaan final sebagaimana yang telah terjadi pada hewan-hewan peliharaan, semisal anjing, pun frekuensi kontes semakin kerap terjadi.
Hingga saat ini PPASI memiliki 50 anggota aktif dengan ratusan lain yang belum mendaftarkan diri ke organisasi klangenan itu. Angggota-anggota itu tersebar dari berbagai strata masyarakat dan penyebaran informasi keberadaan ayam serama itu semakin deras terjadi.
Comments
Post a Comment